Berapa Biaya Membuat Website
Desember 17, 2025

Berapa Biaya Membuat Website di Indonesia 2025?

Berapa biaya membuat website di Indonesia 2025 sangat bervariasi. Mulai dari Rp 800 rb hingga Rp 10 juta keatas per tahun, tergantung metode, kompleksitas, dan jenis website yang dipilih.

Untuk landing page sederhana: Rp 800 ribu – Rp 3 juta
Company profile: Rp 2 juta – Rp 10 juta
E-commerce/toko online: Rp 2 juta – Rp 15 juta

Angka-angka ini termasuk semua komponen mulai dari domain, hosting, desain, hingga maintenance selama 1 tahun.

Mengapa Biaya Website Bervariasi Drastis?

Berapa biaya membuat website variasi harga terjadi karena beberapa faktor krusial yang mempengaruhi setiap aspek pembuatan website. Semakin kompleks kebutuhan Anda, semakin besar budget yang harus dipersiapkan.

Faktor utama yang mempengaruhi harga:

Jenis Website – Landing page berbeda harganya dengan e-commerce. Metode Pengembangan – DIY, WordPress, atau custom development punya cost structure berbeda. Kompleksitas Fitur – Contact form sederhana vs payment gateway dan inventory system sangat jauh harganya. Provider/Vendor – Freelancer, agency kecil, atau big agency punya pricing model yang berbeda. Durasi Maintenance – Semakin lama maintenance included, semakin mahal package-nya.

Breakdown Lengkap Komponen Biaya Website

Untuk memahami berapa biaya membuat website secara menyeluruh, kita perlu merinci setiap komponen yang menjadi bagian dari total cost.

1. Biaya Domain (Nama Website)

Domain adalah alamat unik website Anda. Biaya domain bersifat tahunan dan bervariasi tergantung ekstensi yang dipilih.

Jenis DomainBiaya Per TahunPerpanjangan
.comRp 150 ribu – Rp 400 ribuRp 200 ribu – Rp 450 ribu
.idRp 200 ribu – Rp 500 ribuRp 250 ribu – Rp 550 ribu
.co.idRp 300 ribu – Rp 800 ribuRp 350 ribu – Rp 900 ribu
.org/.netRp 200 ribu – Rp 450 ribuRp 250 ribu – Rp 500 ribu

Tips Hemat Biaya Domain: Banyak paket website profesional include domain gratis untuk pembelian paket tahunan. Memanfaatkan promo registrasi saat tahun baru atau menjelang akhir tahun bisa menghemat 20-30%.

2. Biaya Hosting (Server Penyimpanan Data)

Hosting adalah tempat penyimpanan file website Anda agar accessible online 24/7. Ada berbagai tipe hosting dengan kapasitas dan performa berbeda.

Jenis HostingBiaya Per TahunCocok Untuk
Shared HostingRp 300 ribu – Rp 1,5 jutaBlog, company profile sederhana
VPS HostingRp 1,2 juta – Rp 6 jutaWebsite dengan traffic medium, e-commerce
Dedicated ServerRp 6 juta – Rp 25 jutaWebsite dengan traffic tinggi, aplikasi kompleks
Cloud HostingRp 500 ribu – Rp 8 jutaWebsite scalable, traffic dinamis

Catatan Penting: Shared hosting adalah pilihan paling ekonomis untuk UMKM yang baru memulai. Upgrade ke VPS bisa dilakukan nanti saat traffic meningkat.

3. Sertifikat SSL (Keamanan Website)

SSL certificate membuat website Anda secure (HTTPS). Penting untuk kredibilitas dan SEO.

Jenis SSLBiaya Per TahunKeamanan Level
SSL Gratis (Let’s Encrypt)Rp 0Basic – Cocok UMKM
SSL PremiumRp 300 ribu – Rp 2 jutaExtended – Untuk e-commerce

Info Praktis: Mayoritas hosting provider dan paket website sudah include SSL gratis. Jadi biaya ini bisa Rp 0 jika paket yang dipilih sudah include. Pelajari lebih lanjut tentang Let’s Encrypt SSL gratis.

4. Biaya Desain & Development

Ini adalah komponen terbesar berapa biaya membuat website. Cost bervariasi drastis tergantung pendekatan yang dipilih. Berikut adalah range harga yang realistis berdasarkan riset pasar 2025.

MetodeBiayaWaktuHasil
DIY (Website Builder)Rp 0 – Rp 500 ribu1-3 hariGeneric, terbatas customisasi
WordPress + Tema PremiumRp 500 ribu – Rp 2 juta5-10 hariCukup baik, modular
FreelancerRp 800 ribu – Rp 8 juta2-4 mingguBaik, sesuai brief (bervariasi)
AgencyRp 2 juta – Rp 60+ juta2-8 mingguProfessional, fully optimized

Breakdown berapa biaya membuat website Realistis 2025:

Landing Page:

  • Freelancer (varies): Rp 500 ribu – Rp 3 juta
  • Agency: Rp 1.5 juta – Rp 5 juta
  • Provider Spesialis: Rp 800 ribu – Rp 1 juta (unlimited revisi included)

Company Profile (5-7 halaman):

  • Freelancer: Rp 1.2 juta – Rp 5 juta
  • Agency: Rp 2 juta – Rp 8 juta

Company Profile (8-12 halaman):

  • Freelancer: Rp 2 juta – Rp 8 juta
  • Agency: Rp 3.5 juta – Rp 12 juta

E-commerce Basic (WordPress + WooCommerce):

  • Freelancer: Rp 2 juta – Rp 10 juta
  • Agency: Rp 5 juta – Rp 15 juta

E-commerce Advanced (Custom Platform):

  • Freelancer: Rp 8 juta – Rp 50 juta
  • Agency: Rp 15 juta – Rp 75 juta

5. Biaya Maintenance & Support

Maintenance rutin penting untuk performa, keamanan, dan SEO website.

Tipe MaintenanceBiaya Per BulanInclude
Support BasicRp 0 – Rp 300 ribuTechnical support via chat/email
Maintenance StandardRp 300 ribu – Rp 1,5 jutaUpdate CMS, backup, security
Maintenance PremiumRp 1,5 juta – Rp 5 jutaFull monitoring, SEO optimization, content update

Pro Tip: Banyak paket website profesional include 1-3 bulan gratis maintenance. Negosiasikan ini saat bertanya harga.

6. Biaya SEO & Marketing

Website bagus tapi tidak ditemukan = boros budget. SEO initial + ongoing marketing harus dipertimbangkan.

LayananBiayaDurasi
SEO Initial OptimizationRp 500 ribu – Rp 2 jutaSekali setup
SEO Monthly OptimizationRp 700 ribu – Rp 3 jutaPer bulan
Iklan Google AdsRp 300 per klik (varies)Pay per click
Social Media ManagementRp 1 juta – Rp 3 jutaPer bulan

Perbandingan 3 Metode Utama: DIY vs Freelancer vs Agency

Memilih metode yang tepat sangat mempengaruhi total biaya dan hasil akhir. Ketiga metode ini memiliki karakteristik unik yang cocok untuk kebutuhan berbeda.

Berapa Biaya Membuat Website: DIY (Do It Yourself)

Biaya Total per Tahun: Rp 500 ribu – Rp 2 juta

Cara Kerja: Menggunakan website builder seperti WordPress, Wix, Squarespace, atau Shopify. Tidak perlu keahlian teknis tapi tetap butuh di pelajari.

Keuntungan:

  • Paling murah, cocok testing ide awal
  • Cepat bisa online (hitungan jam)
  • Kontrol penuh atas konten
  • Mudah edit sendiri kapan saja
  • Tidak ada dependency ke orang lain

Pertimbangan:

  • Design generic, banyak pesaing pakai tema sama
  • Fitur terbatas, sulit custom sesuai kebutuhan unik
  • Lambat untuk SEO ranking, sulit compete di Google
  • Data terkunci di platform mereka (vendor lock-in)
  • Terasa kurang profesional untuk image bisnis
  • Tidak ada technical support yang responsif

Cocok Untuk: Startup testing ide, portofolio sederhana, bisnis yang belum yakin dengan online presence, atau hobbyist.

Metode 2: Freelancer

Biaya Total per Tahun: Rp 1.2 juta – Rp 8 juta (bervariasi signifikan)

Cara Kerja: Bekerja dengan individual developer/designer, biasanya dari platform seperti Upwork, Fiverr, Sribu, atau lokal.

Keuntungan:

  • 30-50% lebih murah dari agency (significant savings)
  • Personal touch dan direct communication
  • Flexible dengan perubahan kebutuhan
  • Quality bisa sangat baik jika freelancer berpengalaman
  • Portfolio freelancer bisa dicheck untuk verify kualitas
  • Cocok untuk project sederhana hingga menengah
  • Negosiasi harga lebih mudah

Pertimbangan:

  • Quality tidak konsisten (ada yang excellent, ada yang asal jadi)
  • Response time bisa lambat saat sedang project besar
  • Tidak ada backup jika freelancer sibuk atau tidak available
  • Support post-launch sering tidak terjamin
  • Kontrak bisa kurang jelas dan buat conflict belakangan
  • Risk: project abandoned atau incomplete

Tips Memilih Freelancer Berkualitas:

  • Cek portfolio yang sudah dikerjakan
  • Minta proposal tertulis detail dengan timeline & payment milestone
  • Tentukan revision limit jelas di awal (biasanya 3-5 revision)
  • Request short-term contract dulu (bukan long-term binding)
  • Tanya reference dari project sebelumnya
  • Lihat komunikasi responsiveness mereka

Cocok Untuk: UMKM dengan budget terbatas, project sederhana (landing page, company profile basic), yang sudah tahu apa yang diinginkan, atau trial sebelum commit lebih besar.

Berapa Biaya Membuat Website: Agency

Biaya Total per Tahun: Rp 2 juta – Rp 60+ juta

Cara Kerja: Tim profesional (3-50+ orang) dengan project manager, designer, developer, SEO specialist, quality assurance, dan account manager.

Keuntungan:

  • Quality consistent dan proven (portfolio aman)
  • Tim bisa handle kompleksitas tinggi
  • Ada project manager untuk koordinasi smooth
  • Support responsif dan profesional
  • Bisa scale project seiring kebutuhan bisnis tumbuh
  • Strategic consultation dan best practice included
  • Maintenance package tersedia
  • Jaminan deliverable tepat deadline (SLA)
  • Continuous improvement & optimization

Pertimbangan:

  • Biaya lebih mahal (value-for-money harus jelas)
  • Proses lebih formal dan dokumentasi lengkap
  • Long contract commitment biasanya diperlukan
  • Mungkin overkill untuk UMKM kecil dengan budget tight
  • Less flexibility untuk quick changes mid-project
  • Perlu dedikasi waktu untuk briefing & coordination

Cocok Untuk: UMKM yang tumbuh medium-besar, project menengah-kompleks (company profile professional, e-commerce), yang ingin support jangka panjang, atau yang sudah generate revenue substantial.

Biaya Tersembunyi Yang Sering Dilupakan

Banyak pemilik UMKM hanya menghitung design + hosting, padahal ada biaya “siluman” lainnya yang bisa spike total budget.

1. Hidden Cost Literal (Biaya Naik Tiba-tiba)

Disepakati Rp 3 juta jadi Rp 15 juta karena:

  • Perubahan requirement mid-project
  • Fitur tambahan yang muncul di tengah project
  • Revisi unlimited yang tidak bounded

Solusi: Minta proposal tertulis detail, termasuk revision limit eksplisit. Approval perubahan requirement dengan konfirmasi biaya tambahan terlebih dahulu. Define scope jelas di awal, hindari scope creep.

2. Opportunity Cost (Waktu & Tenaga)

Saat proses pembuatan website (2-4 minggu), waktu Anda tidak bisa untuk:

  • Operasional bisnis utama
  • Koordinasi supplier/partner
  • Engagement aktif dengan pelanggan

Kalkulasi: Jika Anda kehilangan 10 transaksi senilai Rp 500 ribu selama proses = Rp 5 juta opportunity cost tersembunyi.

3. Biaya Upgrade & Scaling

Website Anda sukses, traffic naik, tapi server overwhelmed.

Biaya yang muncul:

  • Upgrade hosting tier (Rp 2-5 juta cost baru)
  • Database optimization (Rp 500 ribu – Rp 2 juta)
  • CDN untuk kecepatan global (Rp 300 ribu – Rp 1 juta/bulan ongoing)
  • Load testing & performance audit (Rp 500 ribu – Rp 2 juta)

4. Biaya Keamanan & Compliance

Website UMKM juga butuh:

  • Backup automation (Rp 100 ribu – Rp 500 ribu/bulan)
  • Security monitoring & malware detection (Rp 200 ribu – Rp 1 juta/bulan)
  • GDPR/Privacy compliance setup (Rp 500 ribu – Rp 2 juta)
  • Security audit berkala (Rp 1 juta – Rp 3 juta per audit)

5. Biaya Konten & Copywriting

Template website kosong tidak berguna. Perlu konten berkualitas:

  • Copywriting per halaman (Rp 200 ribu – Rp 1 juta/halaman)
  • Fotografi produk profesional (Rp 500 ribu – Rp 5 juta)
  • Video produk/testimonial (Rp 1 juta – Rp 10 juta)
  • Content management training (Rp 300 ribu – Rp 1 juta session)

6. Biaya Training & Onboarding

Vendor serah terima website, tapi tim Anda tidak tahu cara operate:

  • Training tim menggunakan admin panel (Rp 300 ribu – Rp 800 ribu/session)
  • Documentation pemeliharaan (Rp 200 ribu – Rp 500 ribu)
  • Knowledge transfer session (Rp 500 ribu – Rp 2 juta)

Jadi itu lah detail yang menjelaskan berapa biaya membuat website dengan harga variasi dan berbagai jenis kebutuhan website lainya jika memang kamu ke walahan atau memang buka spesialistnya bisa serahkan kepada saya untuk detailnya bisa menuju halaman detail saya Profile Nafis Pradipta

Pertanyaan Seputar Berapa Biaya Membuat Website

Sebaiknya pilih Freelancer atau Agency?

Ambil Freelancer jika: Budget super terbatas (< Rp 5 juta)
Ambil Agency jika: Budget ada (> Rp 3 juta)

Apa bedanya website murah Rp 800 ribu vs Rp 5 juta?

Rp 800 ribu (Landing Page): 1 halaman, design clean modern, hosting 1 tahun, SEO basic, cocok campaign spesifik
Rp 3 juta (Company Profile): 5-12 halaman, features lengkap
Rp 5 juta (E-commerce Basic): WordPress + WooCommerce, product catalog unlimited, payment gateway, inventory system
Perbedaan: scope halaman, durasi maintenance included, kompleksitas fitur, dan tech stack yang digunakan.

Boleh gak negotiasi harga website?

BISA! Terutama untuk project lebih besar atau long-term contract. Tips nego:
– Bundle services (website + SEO + maintenance) untuk harga paket
– Flexible timeline (bukan urgent) untuk dapat harga lebih baik
Jangan: bernegosiasi terlalu agresif, karena quality akan terkorban.

Baca Juga Artikel Lainya

Block Editor vs Page Builder WordPress, Mana yang Tepat untuk Anda?

Nafis Pradipta
Nafis Pradipta Web Developer & SEO Specialist

Membantu bisnis tampil profesional melalui solusi web modern.

© 2025 Nafis Pradipta · Web Developer & SEO Specialist